© 2025 Rentokil Initial plc dan tunduk pada syarat dan ketentuan yang dituangkan dalam pernyataan hukum.
Kebersihan merupakan hal dasar yang menjadi perhatian banyak orang, khususnya bagi kaum wanita ketika menggunakan toilet umum di tempat-tempat publik seperti di perkantoran dan pusat perbelanjaan. Meningkatnya kebutuhan dan tuntutan sesama pengguna toilet wanita secara tidak langsung mengharuskan para pengguna toilet wanita untuk menanamkan budaya dan praktik kebersihan di dalam toilet untuk memberikan rasa nyaman terhadap pengguna yang lain.
Masalah kebersihan toilet umum seperti lingkungan toilet yang kotor, basah dan berbau tak sedap sering menjadi subjek utama dari komplain dan komen negatif banyak orang yang terekspos di media sosial dan media publikasi lainnya. Ini merupakan yang menjadi alasan mengapa banyak orang yang cenderung enggan menggunakan toilet umum, terutama bagi kaum wanita yang paling perhatian dan kritis terhadap buruknya fasilitas kebersihan toilet umum, seperti tidak disediakannya unit tempat pembuangan pembalut di dalam bilik toilet.
Sangat sering jika limbah pembalut wanita dipandang sebagai limbah toilet yang sama dengan limbah toilet pada umumnya, seperti limbah tisu toilet bekas pakai. Namun, ada implikasi yang sangat besar di mana sebagian pengguna toilet wanita tidak menyadarinya apabila mereka tidak membiasakan untuk membuang limbah pembalut dengan tepat di dalam bilik toilet, misalnya seperti:
Dengan mengadopsi langkah-langkah sederhana di bawah ini, Anda mampu meningkatkan kebersihan untuk sesama pengguna toilet wanita lainnya:
Namun, sebagian besar pengelola gedung dan pengguna toilet wanita salah persepsi dan mengasosiasikan unit tempat pembuangan pembalut sama dengan tempat sampah untuk limbah umum. Ada juga ditemukan beberapa kasus, bahwa tempat sampah biasa dijadikan multifungsi – untuk limbah umum dan limbah pembalut wanita, padahal unit-unit ini umumnya tidak dilengkapi dengan tutup dan mengharuskan pengguna mengangkat tutupnya. Mereka biasanya terbuat dari plastik, yang tidak dilengkapi dengan unsur sanitasi. Hal ini tidak hanya meningkatkan risiko kontaminasi silang dengan potensi penyebaran kuman dan bakteri, namun juga membahayakan pengguna. Bergantung seberapa sering sampah dibuang, limbah yang dibiarkan mengendap dalam waktu yang lama di dalam tempat sampah akan mengeluarkan bau busuk dan baunya sangat mengganggu pengguna toilet.
Ketika pengguna wanita memulai untuk menerapkan kebiasaan hygiene yang positif, fasilitas yang diperlukan untuk mendukung kebiasaan ini juga harus tersedia di dalam toilet. Pengelola gedung dan fasilitas berperan besar dalam mendukung budaya yang tepat dengan menyediakan fasilitas kebersihan yang relevan dengan kebutuhan pengguna di dalam toilet. Dari sudut pandang kesehatan dan keselamatan, dengan menyediakan fasilitas kebersihan yang memadai Anda juga dapat membantu meminimalkan risiko kontaminasi silang di antara pengguna wanita. Ini juga meningkatkan citra dan reputasi merek di mata tamu Anda.
Menghadirkan kebersihan yang optimal dengan menyediakan unit feminine hygiene dan tempat pembuangan pembalut bagi pengguna wanita di toilet Anda, menjadikan tamu wanita Anda merasa lebih diperhatikan dengan baik.