© 2025 Rentokil Initial plc dan tunduk pada syarat dan ketentuan yang dituangkan dalam pernyataan hukum.
Toilet di tempat-tempat umum seperti kantor, restoran atau pusat perbelanjaan merupakan fasilitas vital di ruang publik yang bukan hanya dikunjungi oleh Anda seorang. Namun seringkali orang lupa bahwa setelah Anda keluar dari toilet, akan ada orang lain lagi yang menggunakan toilet yang sama dengan yang Anda gunakan.
Oleh karenanya sangat penting bagi setiap pengguna toilet untuk menghormati pengguna lain dengan cara tetap menjaga kebersihan toilet setelah Anda keluar atau meninggalkannya. Ketahuilah bahwa kebiasaan Anda di dalam toilet mencerminkan perilaku Anda!
Membuang sampah tidak pada tempatnya
Sampah yang dibiarkan berserakan didalam bilik toilet dan tidak dibuang di tempatnya pastinya dapat menimbulkan bau toilet yang tak sedap. Sampah seperti limbah pembalut wanita, merupakan salah satu jenis sampah yang berpotensi menjadi sumber penyebar bakteri dan virus patogen apabila tidak di buang kedalam tempat pembuangan pembalut wanita atau tempat sampah yang telah disediakan.
Meninggalkan dudukan toilet dengan keadaan yang kotor
Banyak orang yang enggan menggunakan toilet umum karena merasa jijik dan tidak yakin atas fasilitas sanitasi yang disediakan, salah satunya berasal dari dudukan toilet yang kotor. Banyak cara yang dilakukan orang awam ketika harus menghadapi masalah dudukan toilet yang kotor, misalnya dengan menutupi dudukan toilet dengan tisu sebelum digunakan.
Penggunaan pembersih dudukan toilet sebelum dan sesudah pemakaian toilet merupakan cara yang tepat untuk menjaga dudukan toilet tetap bersih dan nyaman untuk digunakan oleh pengguna toilet berikutnya. Cari tahu cara yang tepat dalam mengaplikasikan pembersih dudukan toilet disini
Meninggalkan toilet dalam keadaan basah sehabis mencuci tangan
Menerapkan kebiasaan mencuci tangan yang baik setelah menggunakan toilet dipercaya mampu mengurangi risiko kontaminasi silang dan penyebaran bakteri. Namun, masih banyak orang yang mengabaikan begitu saja proses pengeringan tangan setelah melakukan kegiatan mencuci tangan dan cenderung membiarkan tangan yang basah menteskan air di sekitar wastafel atau lantai.
Lebih dari hanya sekedar menjadikan toilet terlihat kotor, basah dan tidak nyaman untuk digunakan oleh pengguna lain – kebiasaan untuk tidak mengeringkan tangan dengan mesin pengering tangan atau tisu tangan setelah proses mencuci tangan, juga mampu menjadikan tangan Anda yang basah sebagai media yang sempurna bagi bakteri dan kuman untuk mentap di tangan Anda. Ketahuilah! Tangan yang basah memiliki 1.000 kali lebih banyak bakteri daripada tangan kering.
Motivasi pengguna toilet untuk berperilaku bersih dan mengutamakan kepentingan bersama dengan menyediakan fasilitas kebersihan toilet yang memadai.